Saturday, August 6, 2011

Stop Imunisasi! BAHAYA!


Tanggal 7 Agustus 2011 ini, waktunya si jagoan kecil Fikri untuk diberi vaksinasi atau yang lebih dikenal dengan imunisasi ini dengan maksud  pencegahan penularan penyakit , tuberculosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B. Dengan Imunisasi (PD31). Namun ada pertanyaan besar yang mengusik dalam pikiranku, benarkah imunisasi ini ampuh? atau malah sebaliknya? Apakah Imunisasi/Vaksinasi ini diajarkan oleh Rasulullah?

Rasa penasaran yang sangat besar membawaku pada beberapa artikel dalam list google. Menurut beberapa sumber, Imunisasi atau Vaksinasi mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 1977 dengan beberapa program diantaranya adalah imunisasi PD3I (Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi), yaitu TBC, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B. Program-program itupun telah dikukuhkan dengan Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, berdasarkan kesepakatan dengan WHO dan Unicef.

Stop Imuniasi! BAHAYA!

Sejarah vaksin modern diprakarsai oleh Flexner Brothers, dari sumber informasi dapat  di temukan  bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional. Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya.

Dengan demikian, tidak berlebihan jika kita katakan bahwa vaksinasi menjadi alat konspirasi zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudak seluruh dunia, dengan jalan “mematikan” sejak dini generasi kita, yakni anak-anak, agar mereka dapat mewujudkan “New World Order”.

Berikut ini adalah komentar para ilmuan tentang imunisasi atau vaksinasi :

 “Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.” ~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika

“Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.” ~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University

“Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya.” ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris.

Jadi, kini kita telah mengetahui awal mula vaksinasi tersebut dan apa dampak yang telah ditimbulkan atas adanya vaksinasi tersebut. Lalu pertanyaannya adalah apakah ada alternatif lain selain imunisasi? Ada!

Kembali ke pengobatan ala Rasulullah SAW

Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan. Rasulullah SAW., adalah contoh dan tauladan bagaimana syariat Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.

Perhatian Rasulullah SAW., terhadap masalah kesehatan dan pengobatan penyakit tidak kurang dibanding dengan perhatiannya dalam masalah ibadah. Beliau menaruh perhatian besar terhadap persoalan kesehatan umatnya, karena itu beliau mencontohkan gaya hidup yang sehat dan menganjurkan umatnya untuk segera berobat bila terkena penyakit.

Rasulullah mengajarkan kita untuk hidup seimbang, dalam segala hal, termasuk dalam merawat kesehatan. Masalah kesehatan, berkaitan erat dengan ibadah kita, baik ibadah ritual maupun ibadah sosial. Ibadah yang khusus atau pun yang umum.

Kesemuanya itu dapat dilaksanakan dengan sempurna apabila kondisi tubuh kita dalam keadaan prima.  Apabila badan kita sehat dan fit, Insya Allah kita dapat memenuhi tugas keinsanan dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, ibadah pun ternyata bermanfaat untuk kesehatan kita.

Bagaimana halnya dengan kesehatan untuk bayi dan anak-anak ? ternyata Rasulullah SAW., sudah juga memberikan tuntunannya. Inilah yang disebut dengan pengobatan ala Nabi SAW (Thibbun Nabbawiy).

Salah satu dasar dari kesehatan ala Nabi SAW., adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh secara alami, yaitu dengan memakan makanan yang halal lagi baik, menuruti seluruh aturan Allah SWT., dan menjauhi seluruh laranganNya.

Solusi lainnya adalah dengan Program TAHNIK, untuk bayi dan BEKAM untuk anak, remaja, dewasa, dan orang tua  sebagai  tindakan Preventif/Pencegahan terhadap penyakit. Serta mengupayakan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga sistem imunity tubuh dengan cara mengkonsumsi obatan Herbal Resep Rasulullah SAW. Inilah maksud dari kembali ke pengobatan ala Rasulullah SAW, yakni dengan jalan melaksanakan Thibbun Nabbawiy.

Wallahua'lam Bishshowab.

0 Responses to “Stop Imunisasi! BAHAYA!”

Post a Comment